Teknik
Modifikasi Perilaku Menggunakan Teknik Token Economy
Token
Economy yaitu program
modifikasi perilaku
yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan melalui penggunaan Token (tanda-tanda). Seorang
anak akan menerima token
setelah menunjukkan perilaku yang diinginkan oleh guru maupun
orangtua. Pada pembentukan perilaku, apabila seorang anak menunjukkan perilaku
yang tidak diinginkan maka Token
akan ditarik kembali oleh guru atau orangtua. Apabila seorang anak menunjukkan
perubahan perilaku baik peningkatan perilaku yang diinginkan maupun pengurangan
perilaku yang tidak diinginkan maka, Token yang dikumpulkan kemudian ditukar dengan peneguh (back up
reinforcer) seperti hadiah atau penghargaan. Token yang diberikan
dapat berupa sticker, tanda bintang, point dan sebagainya. Contoh perilaku yang
dapat dimodifikasi menggunakan teknik token economy antara lain kebiasaan
mengompol pada anak, manja, mengganggu teman di sekolah dan lain sebagainya.
A. Tujuan token economy
1. Meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
2. Membentuk perilaku yang sesuai dan ketrampilan
sosial yang positif dan wajar.
B. Langkah penerapan
1. Mengenali dengan jelas tingkahlaku yang ingin diubah.
Definisikan perilaku tersebut secara spesifik, dapat
diamati (observable) dan dapat diukur supaya implementasinya berkelanjutan.
2. Pilih jenis token yang akan digunakan.
Token adalah satu
keadaan atau benda yang mempunyai nilai (value) yang boleh dikumpul dan
ditukar yang menjadi sokongan kepada sesuatu peneguhan perilaku. Banyak benda yang dapat di pakai sebagai token,
seperti uang mainan, kelereng,
kacang, kancing, sticker. Pilih token yang mudah untuk dihitung, dapat
dilihat, disukai, sukar untuk dipalsukan dan aman digunakan oleh anak.
3. Pilih peneguh (back-up reinforcer) atau hadiah yang
boleh ditukar dengan token.
Pilih hadiah yang
dapat ditukar dengan token yang telah dikumpulkan. Hadiah ini tidak perlu
mahal, contohnya seperti uang saku tambahan, jalan-jalan, memberikan makanan kesukaan atau boleh menonton
tayangan TV kesukaan.
4. Hitung berapa nilai token untuk suatu perilaku.
Perlu ditetapkan
berapa nilai token untuk suatu perilaku yang diinginkan. Contoh pada kegiatan
disekolah, misalnya datang awal ke
kelas bernilai 1 token, tidak mengganggu temannya bernilai 1 token, mengembalikan mainan ke
tempatnya bernilai 1 token, menyelesaikan
kegiatan sendiri bernilai 5 token.
5. Berapa harga untuk hadiah yang akan ditukar dengan
token.
Perlu mengatur berapa
harga hadiah yang dapat ditukar dengan jumlah token. Misalnya 20 token dapat ditukar dengan uang saku tambahan sejumlah Rp
5000,00,
main game di komputer 15 token, menonton TV kesukaan bernilai 10 token.
6. Buatlah Bank Token.
Bank Token boleh
berbentuk Toples untuk token yang berupa kancing, kelereng, atau benda
lain yang tidak dapat ditempal, berupa papan atau kertas yang dapat ditempel
atau ditulis. Bank Token
harus ditempatkan di tempat yang dapat dilihat oleh semua
orang agar tidak
terjadi kecurangan.
7. Tentukan bila waktu penukaran token.
Menentukan waktu
untuk menukar token yang sudah dikumpulkan anak-anak. Perlu membuat kesepakatan
dengan anak-anak kapan mereka dapat menukarkan token secara berkala,
misal token dapat ditukar pada rentang waktu satu
minggu.
8. Berikan Token beserta pujian.
Token Ekonomi akan efektif digunakan
apabila ketika guru maupun orangtua mengimplementasikan teknik ini dengan
menyertakan pujian yang
harus selalu diberikan untuk membentuk
perilaku positif yang diinginkan.
Token dan pujian harus
diberikan sesegera mungkin tanpa ditunda dengan tujuan menjaga konsistensi
dalam pelaksanaan token ekonomi.
9. Kurangi token dan kuatkan pujian.
Token diberikan apabila
muncul perilaku baru yang
positif,
ketika terjadi peningkatan perilaku positif tersebut maka token juga ditambah.
Setelah perilaku yang diinginkan mulai tertanam pada anak, maka token dikurangi secara perlahan. Pengurangan
token ini harus disertai dengan
pujian yang
tetap diberikan sebagai penguat apabila anak menunjukkan perilaku yang benar. Token kembali diberikan untuk perilaku-perilaku
positif baru yang harus dimiliki oleh anak. Hal ini dilakukan agar anak tidak bergantung pada token sehingga anak dapat
belajar pada kehidupan sosial yang sebenarnya.
10. Buat penyesuaian yang diperlukan.
Untuk menjaga motivasi dan minat anak, sesuaikan harga
untuk hadiah yang akan ditukar dengan token dan sesuaikan sasaran kesukaran perilaku. Hal ini dilakukan agar anak tetap
termotivasi untuk melakukan perubahan perilaku tanpa mereka sadari. Tuntutan
perubahan perilaku yang terlalu sulit dengan token yang rendah maka akan
mengurangi minat anak untuk melakukan perubahan. Sehingga dalam penentuan
hadiah, perlu adanya kesepakatan antara orangtua maupun guru dengan anak.
0 komentar:
Posting Komentar