Feeds RSS
Feeds RSS

Kamis, 13 Agustus 2015

Modifikasi Perilaku menggunakan Token Economy

Teknik Modifikasi Perilaku Menggunakan Teknik Token Economy

Token Economy yaitu program modifikasi perilaku yang dirancang untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan melalui penggunaan Token (tanda-tanda). Seorang anak akan menerima token setelah menunjukkan perilaku yang diinginkan oleh guru maupun orangtua. Pada pembentukan perilaku, apabila seorang anak menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan maka Token akan ditarik kembali oleh guru atau orangtua. Apabila seorang anak menunjukkan perubahan perilaku baik peningkatan perilaku yang diinginkan maupun pengurangan perilaku yang tidak diinginkan maka, Token yang dikumpulkan kemudian ditukar dengan peneguh (back up reinforcer) seperti hadiah atau penghargaan. Token yang diberikan dapat berupa sticker, tanda bintang, point dan sebagainya. Contoh perilaku yang dapat dimodifikasi menggunakan teknik token economy antara lain kebiasaan mengompol pada anak, manja, mengganggu teman di sekolah dan lain sebagainya.
A.   Tujuan token economy
1.  Meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku  yang tidak diinginkan.
2.  Membentuk perilaku yang sesuai dan ketrampilan sosial yang positif dan wajar

B.   Langkah penerapan
1.  Mengenali dengan jelas tingkahlaku yang ingin diubah.
Definisikan perilaku tersebut secara spesifik, dapat diamati (observable) dan dapat diukur supaya implementasinya berkelanjutan
2.  Pilih jenis token yang akan digunakan.
Token adalah satu keadaan atau benda yang mempunyai nilai (value) yang boleh dikumpul dan ditukar yang menjadi sokongan kepada sesuatu peneguhan perilaku. Banyak benda yang dapat di pakai sebagai token, seperti uang mainan, kelereng, kacang, kancing, sticker. Pilih token yang mudah untuk dihitung, dapat dilihat, disukai, sukar untuk dipalsukan dan aman digunakan oleh anak.
3.  Pilih peneguh (back-up reinforcer) atau hadiah yang boleh ditukar dengan token.
Pilih hadiah yang dapat ditukar dengan token yang telah dikumpulkan. Hadiah ini tidak perlu mahal, contohnya seperti uang saku tambahan, jalan-jalan, memberikan makanan kesukaan atau boleh menonton tayangan TV kesukaan.
4.  Hitung berapa nilai token untuk suatu perilaku.
Perlu ditetapkan berapa nilai token untuk suatu perilaku yang diinginkan. Contoh pada kegiatan disekolah, misalnya datang awal ke kelas bernilai 1 token, tidak mengganggu temannya bernilai 1 token, mengembalikan mainan ke tempatnya bernilai 1 token, menyelesaikan kegiatan sendiri bernilai 5 token.
5.  Berapa harga untuk hadiah yang akan ditukar dengan token.
Perlu mengatur berapa harga hadiah yang dapat ditukar dengan jumlah token. Misalnya 20 token dapat ditukar dengan uang saku tambahan sejumlah Rp 5000,00, main game di komputer 15 token, menonton TV kesukaan bernilai 10 token.
6.  Buatlah Bank Token.
Bank Token boleh berbentuk Toples untuk token yang berupa kancing, kelereng, atau benda lain yang tidak dapat ditempal, berupa papan atau kertas yang dapat ditempel atau ditulis. Bank Token harus ditempatkan di tempat yang dapat dilihat oleh semua orang agar tidak terjadi kecurangan.
7.  Tentukan bila waktu penukaran token.
Menentukan waktu untuk menukar token yang sudah dikumpulkan anak-anak. Perlu membuat kesepakatan dengan anak-anak kapan mereka dapat menukarkan token secara berkala, misal token dapat ditukar pada rentang waktu satu minggu.
8.  Berikan Token beserta pujian.
Token Ekonomi akan efektif digunakan apabila ketika guru maupun orangtua mengimplementasikan teknik ini dengan menyertakan pujian yang harus selalu diberikan untuk membentuk perilaku positif yang diinginkan.  Token dan pujian harus diberikan sesegera mungkin tanpa ditunda dengan tujuan menjaga konsistensi dalam pelaksanaan token ekonomi.
9.  Kurangi token dan kuatkan pujian.
Token diberikan apabila muncul perilaku baru yang positif, ketika terjadi peningkatan perilaku positif tersebut maka token juga ditambah. Setelah perilaku yang diinginkan mulai tertanam pada anak, maka token dikurangi secara perlahan. Pengurangan token ini harus disertai dengan pujian yang tetap diberikan sebagai penguat apabila anak menunjukkan perilaku yang benar. Token kembali diberikan untuk perilaku-perilaku positif baru yang harus dimiliki oleh anak. Hal ini dilakukan agar anak tidak bergantung pada token sehingga anak dapat belajar pada kehidupan sosial yang sebenarnya.
10.   Buat penyesuaian yang diperlukan.
Untuk menjaga motivasi dan minat anak, sesuaikan harga untuk hadiah yang akan ditukar dengan token dan sesuaikan sasaran kesukaran perilaku. Hal ini dilakukan agar anak tetap termotivasi untuk melakukan perubahan perilaku tanpa mereka sadari. Tuntutan perubahan perilaku yang terlalu sulit dengan token yang rendah maka akan mengurangi minat anak untuk melakukan perubahan. Sehingga dalam penentuan hadiah, perlu adanya kesepakatan antara orangtua maupun guru dengan anak.

0 komentar:

Posting Komentar